Rabu, 15 Januari 2020

Segmentasi Global, Target dan Posisi Produk Pasar Global 

Segmentasi pasar global.

Segmentasi pasar global didefinisikan sebagai proses mengidentifikasi kelompok atau kumpulan pelanggan potensial pada tingkat nasional maupun sub nasional yang mempunyai persamaan tingkah laku dalam membeli. Sekarang ini, para agen periklanan dan perusahaan global cenderung mensegmentasikan pasar dunia berdasarkan pada beberapa kriteria kunci : 
  1. Demografis, didasarkan pada karakteristik populasi yang dapat diukur ari seperti umur, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan & pekerjaan. 
  2. Psikografis, proses pengelompokan orang dalam arti sikap, nilai-nilai yang dianut, dan gaya hidup idealis, materialis, tradisional. 
  3. Karakteristik tingkah laku & manfaat yang dicari. Tingkah laku yaitu memfokuskan pada apakah orang akan membeli dan menggunakan suatu produk atau tidak, disamping seberapa sering dan berapa banyak yang dipakainya.  Manfaat yang dicari yaitu manfaat yang ditawarkan suatu produk tanpa memperdulikan wilayah geografisnya.

Menetapkan sasaran global.

Menetapkan sasaran adalah tindakan mengevaluasi dan membandingkan kelompok yang diidentifikasi, kemudian memilih satu atau beberapa diantaranya sebagai calon dengan potensi paling besar. Kriteria untuk menentukan target, yaitu besar segmen yang ada dan potensi pertumbuhan, persaingan potensial serta kecocokan dan kelayakan. Memilih strategi pasar sasaran global :
  1. Pemasaran global yang tidak membeda-bedakan. Serupa dengan pemasaran misal dalam satu negara, pendek kata, serupa dengan melibatkan penciptaan bauran pemasaran yang sama.
  2. Pemasaran global terkonsentrasi. Menyiapkan bauran pemasaran untuk membidik segmen tunggal di pasar global. 
  3. Pemasaran global yang membeda-bedakan. Strategi ini mencakup sasaran dua atau lebih segmen pasar yang berbeda dengan berbagai penawaran bauran pemasaran.

Menetukan posisi produk di pasar global.

Pemasaran menentukan posisi yaitu suatu proses yang dipakai oleh perusahaan untuk menetapkan suatu citra dibenak konsumen relatif terhadap citra produk yang ditawarkan oleh pesaing.

Menentukan posisi teknologi tinggi (Hi-tech Positioning)
Komputer pribadi, video dan peralatan stereo, serta mobil merupakan contoh kategori produk dengan menentukan posisi teknologi tinggi terbukti efektif. Produk seperti ini sering kali dibeli atas dasar sifat-sifat produk yang konkrit walaupun citra mungkin juga penting. Pembeli biasanya sudah mempunyai atau berkeinginan memperoleh informasi teknis yang cukup banyak. Dibagi 3, yaitu :
  1. Produk teknis. Contoh produk yang pembelinya mempunyai kebutuhan tertentu, perlu banyak informasi serta mempunyai bahasa yang sama.
  2. Produk untuk peminat khusus. Produk ini tidak terlalu teknis dan lebih berorientasi pada waktu luang atau rekreasi, mempunyai karakteristik pengalaman yang serupa dan keterlibatan pengguna yang tinggi. Bahasa yang sama dan simbol yang berkaitan dengan produk seperti itu dapat mengatasi hambatan bahasa dan budaya. 
  3. Produk yang dapat ditunjukkan kegunaannya. Produk yang berbicara untuk dirinya sendiri dalam iklan sifat dan manfaatnya juga berjalan dengan baik.
Menentukan posisi sentuhan canggih (Hi-touch Positioning)
Kurang memerlukan penekanan pada informasi khusus dan lebih menekankan pada citra. Pembeli produk sentuhan canggih juga mempunyai bahasa yang sama dan sekumpulan simbol yang berkaitan dengan tema kesejahteraan, materialisme, dan romantisme. Ada 3 jenis, yaitu :
  1. Produk yang memecahkan masalah umum. Kategori ini menyediakan manfaat yang berkaitan dengan momen kecil dalam kehidupan, menempatkan produk dipusat kehidupan sehari-hari dan mengkomunikasikan manfaat yang ditawarkan dengan cara yang mudah dipahami diseluruh dunia.
  2. Produk desa global. Wangi-wangian chanel, pakaian mode pendesain, air mineral dan pizza merupakan contoh baik dari produk yang mempunyai posisi alami kuat diseluruh dunia. Dalam pasar global produk mungkin mempunyai daya tarik global hanya berdasarkan pada negara pembuatnya. 
  3. Produk yang menggunakan tema universal. Beberapa tema iklan dan daya tarik produk dipikirkan cukup mendasar sehingga benar bersifat transnasional. Tema tambahan adalah materialisme (kunci untuk citra orang kaya dan status), kepahlawanan (tema termasuk individu sederhana atau pengorbanan diri), bermain (waktu luang/rekreasi) serta prokreasi (citra masa pacaran dan romantisme).

Pemasaran di negara berkembang.

Kekurangan akan barang dan jasa merupakan masalah sentral dinegara-negara berkembang dan kebutuhan yang paling menekan adalah memperluas produksi. Pemasaran adalah disiplin yang menjadi pedoman dalam proses mengidentifikasi, memenuhi kebutuhan serta keinginan masyarakat. Sebelum memutuskan apakah akan memasuki suatu negara berkembang, hal-hal yang perlu dipertimbangkan yaitu :
  1. Carilah informasi lain disamping PNB per kapita. Angka per kapita mungkin menyembunyikan adanya kelas menengah dalam jumlah besar dalam pasar tadi.
  2. Pertimbangan negara-negara berkembang secara kolektif, bukan satu persatu. 
  3. Ingat bahwa tidak semua negara berkembang sama. 
  4. Beri bobot antara manfaat dan biaya kalau menjadi perusahaan pertama yang menawarkan suatu produk atau jasa disebuh negara berkembang. 
  5. Tetapkan batas waktu realistik untuk melihat hasilnya. Karena perbedaan hukum politik atau kekuatan sosial, berbagai peristiwa mungkin bergerak dengan lambat.

Teknik Pengambilan Keputusan terkait dengan Rantai Pasok (supply chain) dan Rantai Nilai (value chain)

Tantangan menentukan pemasok.

Tantangan dalam pengelolaan supply chain :
  1. Kompleksitas struktur rantai pasok, karena banyaknya jaringan pihak baik di dalam maupun luar perusahaan serta kepentingan dan tujuan yang berbeda-beda, menyebabkan sulitnya mengatur kompleksitas aliran barang bahkan tidak jarang bertentangan dan terjadi miss communication antara pemasok dan supplier. 
  2. Ketidakpastian. Adanya ketidakpastian permintaan, ketidakpastian pemesanan dan ketidakpastian pengiriman merupakan tantangan bagi seorang industrial engineneering untuk selalu berfikir kritis dan fleksibel dalam setiap kondisi masalah sehingga meminimalisir biaya dan waktu dalam pengelolaan SCM.

Sistem nilai, rantai nilai dan peran stategik pemasaran global.

Rantai nilai (value chain) merupakan kelompok organisasi secara vertikal lurus yang dapat menambah nilai pada barang atau jasa dalam pergerakan dari supplier dasar ke produk jadi yang disalurkan pada pelanggan dan organisasi pemakai akhir. Istilah value chain dipakai untuk memfokuskan pada proses, aktivitas, organisasi dan struktur yang dikombinasikan untuk menciptakan nilai pada pelanggan sebagai produk yang bergerak dari nilai aslinya kepada pemakai akhir. Rantai nilai mengungkapkan tiga macam peranan untuk pemasaran dalam strategi persaingan global, yaitu :
  1. Peranan yang berkaitan dengan konfigurasi pemasaran. Walaupun banyak kegiatan pemasaran harus dilakukan dalam setiap negara, value dapat didapatkan dengan memusatkan beberapa kegiatan pemasaran pada suatu lokasi saja.
  2. Peranan kedua dari pemasaran adalah koordinasi kegiatan pemasaran di seluruh negara untuk meningkatkan pengetahuan perusahaan. Integrasi ini dapat memiliki berbagai bentuk, termasuk transfer pengalaman relevan melintasi batas-batas negara dalam bidang-bidang seperti manajemen pelangganan global, dan penggunaan pendekatan atau metode serupa untuk riset pemasaran, pemosisian produk, atau kegiatan pemasaran yang lain. 
  3. Peranan ketiga dari pemasaran adalah memanfaatkan peluang untuk keunggulan di bagian hulu dalam rantai nilai.

Kriteria keputusan dan alternatif strategi pemasok.

Kriteria keputusan pemasok dalam mengambil keputusan pemasok, antara lain :
  1. Faktor biaya dan kondisi lahan, tenaga kerja, modal dan kondisi ketersediaan.
  2. Faktor logistik - berkaitan dengan jarak, waktu dan biaya. 
  3. Faktor infrastruktur negara - litrik, transportasi, komunikasi, pasokan jasa dan komponenya, aturan sipil dan pemerintahan. 
  4. Faktor resiko politik - perubahan kebijakan yang berdampak kebalikan pada kemampuan perusahaan untuk beroperasi secara efektif dan menghasilkan laba. 
  5. Faktor akses pasar - merupakan faktor kunci dalam menentukan lokasi fasilitas produksi. 
  6. Faktor kurs mata uang asing - menjadi penting diperhatikan karena mudah terjadi perubahan.
Alternatif strategi menentukan pemasok : 
  1. Strategi menentukan pemasok perusahaan internasional, meliputi mengandalkan kemampuan sendiri atau kelompok negeri sendiri untuk pasaran dunia.
  2. Strategi menentukan pemasok perusahaan multinasional, meliputi pendirian fasilitas produksi di setiap negara tenpatnya beroperasi. 
  3. Strategi menentukan pemasok perusahaan global, meliputi efisiensi biaya, menetapkan pemasok produk standar dari pabrik berukuran dunia. 
  4. Strategi menentukan pemasok perusahaan internasional, meliputi penentuan pemasok di negeri sendiri dengan beberapa adaptasi oleh unit nasional.

Pilihan Strategi Memasuki Pasar Global dan Berekspansi

Pasar global.

Pasar global adalah pemasaran berskala seluas dunia Internasional yang terbuka bagi seluruh pelaku usaha. Peluang pasar selalu terbuka bagi semua pelaku usaha, tak terkecuali di pasar ekspor. Yang penting mesti kreatif dan mau berinovasi dalam mengembangkan pasar. Pelaku bisnis yang tangguh tentu tak mudah ditenggelamkan oleh setiap perubahan tantangan bisnis meski tantangan yang datang semakin berat. Pasar global mengalami perkembangan yang pesat belakangan ini karena beberapa faktor, antara lain:
  1. Adanya beberapa negara industri yang mampu menghasilkan produk berkualitas dengan harga murah, misalnya China dan Taiwan.
  2. Semakin banyak orang yang melakukan perjalanan antar negara yang secara langsung menjadi konsumen global. 
  3. Semakin banyaknya transportasi antar negara yang mempermudah distribusi produk. Perdagangan dunia semakin meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan pasar dunia

Ekspor.

Ekspor adalah sebuah proses atau kegiatan transportasi komoditas barang dan produk dari sebuah negara satu menuju negara lain. Proses kegiatan ekspor kadang kala dilakukan oleh perusahaan dengan taraf skala bisnis yang masih terbilang kecil hingga skala menengah ke atas yang di gunakan sebagai sebuah strategi paling utama untuk dapat bersaing dikancah internasional maupun lokal. Strategi perusahaan melakukan ekspor dilakukan karena memiliki risiko yang terbilang lebih rendah dan kecil serta menggunakan modal yang tidak terlalu banyak bahkan bisa dibilang sangat kecil selain itu ekspor lebih gampang dan mudah jika dibandingkan dengan langkah strategi yang lainnya. Adapun beberapa strategi lainnya yang memiliki dana yang tidak sedikit dan jauh lebih beresiko dibanding ekspor yaitu franchise serta strategi akuisisi.

Lisensi.

Lisensi adalah suatu bentuk pemberian izin untuk memanfaatkan suatu HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual), yang dimana dapat diberikan oleh pemberi lisensi kepada penerima lisensi agar penerima lisensi dapat melakukan suatu bentuk kegiatan usaha, baik itu dalam bentuk teknologi atau pengetahuan yang dapat dipergunakan untuk memproduksi, menghasilkan, menjual maupun memasarkan barang (berwujud) tertentu, juga yang akan dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan jasa tertentu, dengan menggunakan hak atas kekayaan intelektual yang dilisensikan tersebut. Untuk keperluan tersebut pengerima lisensi diwajibkan untuk memberikan kontra prestasi dalam bentuk pembayaran royalti yang dikenal juga dengan license fee.Pihak yang menjual atau memberikan lisensi biasa disebut dengan Licensor (pemberi lisensi) dan pihak yang menerima lisensi disebut dengan Licensee (penerima lisensi).

Usaha Patungan.

Usaha Patungan atau yang sering disebut Joint Venture adalah suatu usaha yang dimiliki secara patungan oleh dua atau lebih perusahaan yang berdiri sendiri dan tetap melakukan fungsinya secara terpisah, akan tetapi menyatukan sumber daya mereka dalam satu lini aktivitas khusus. Perusahaan melakukan usaha patungan untuk beragam tujuan. Penggabungan sumber daya dari dua perusahaan dapat mempermudah pengembangan suatu operasi yang berskala lebih besar, sehingga dengan usaha patungan memungkinkan kita untuk memasuki skala ekonomis (economies of scale) dan meningkatkan daya penetrasi terhadap pasar. Sebuah usaha patungan seringkali merupakan suatu jalan khusus yang efektif dalam memanfaatkan sumber daya pelengkap dan keahlian. Dalam konteks Internasional, usaha patungan dengan mitra lokal sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan multinasional sebagai suatu cara untuk dapat memasuki pasar luar negeri yang belum dikenal dengan baik. Usaha patungan pada umumnya merupakan suatu jalan yang tidak terlalu mahal untuk memperluas kepentingan usaha sebuah perusahaan bila dibandingkan dengan melaksanakan penggabungan secara penuh atau pengambilalihan. Masalah utama usaha patungan adalah terpusat pada keharusan untuk mempertahankan perjanjian di antara dua kongsi usaha (terutama jika pengaturannya adalah 50-50 persen) tentang bagaimana usaha tersebut harus dipimpin dan dikembangkan.

Strategi perluasan pasar.

Terdapat 3 strategi dimana perusahaan ingin memperluas produk atau pasarnya, yaitu:
  1. Strategi penetrasi pasar, dimana hal ini dilakukan dengan cara membanjiri pasar dengan produk baru yang belum ada dipasaran, sehingga orang atau pelanggan akan membeli produk tersebut.
  2. Strategi pengembangan pasar, ini dilakukan bilamana perusahaan mulai mencari saluran baru atau wilayah baru untuk pasar produknya yang belum tersentuh dari produk tersebut. 
  3. Strategi pengembangan produk, strategi ini dilakukan bilamana perusahaan telah melakukan dua strategi sebelumnya dimana produk sebelumnya dilakukan diversifikasi atau penemuan turunan dari produk tersebut.

Penentuan posisi pasar.

Menurut Philip Kotler posisi pasar (positioning) yaitu segala upaya untuk mendesain produk serta merek biar sanggup menempati sebuah posisi yang unik dibenak konsumen. Hasil dari posisi pasar (positioning) ialah terciptanya proposisi nilai yang pas dimata konsumen dan menjadi salah satu alasan konsumen untuk membeli produk yang bersangkutan. Dengan kata lain posisi pasar (positioning) yaitu aktivitas merancang produk dan bauran pemasaran (marketing mix) biar sanggup membuat kesan tertentu diingatan ataupun benak konsumen. Ada empat kriteria dalam menentukan posisi pasar (positioning) berdasarkan Hermawan Kertajaya, yaitu sebagai berikut:
  1. Customer (Konsumen). Didasarkan atas kajian konsumen, posisi pasar (positioning) harus diasumsikan secara positif oleh konsumen dan menjadi alasan dalam pembelian yang mereka lakukan. Hal tersebut akan terjadi apabila posisi pasar (positioning) mendeskripsikan nilai (value) yang diberikan pada konsumen dan nilai tersebut benar-benar merupakan sebuah asset bagi konsumen. Karena posisi pasar (positioning) mendeskripsikan nilai (value) yang unggul, maka posisi pasar (positioning) akan menjadi penentu yang sangat penting bagi konsumen pada ketika mereka memutuskan untuk membeli. 
  2. Company (Perusahaan). Didasarkan atas kajian pada kapabilitas serta kekuatan internal perusahaan (company), maka posisi pasar (positioning) harus mencerminkan kekuatan serta keunggulan kompetitif perusahaan. Jangan hingga perusahaan merumuskan posisi pasar (positioning) tetapi ternyata tidak bisa memenuhi dan melakasanakan janjinya. Hal tersebut sangat berbahaya alasannya yaitu bisa saja konsumen pada akibatnya akan berasumsi bahwa perusahaan telah mengingkari kesepakatan dan berbohong. Jika sudah menyerupai itu dapat dipercaya perusahaan akan hancur dimata konsumen. Oleh alasannya yaitu itu dalam merumuskan posisi pasar (positioning) perusahaan harus dengan pertimbangan yang sangat matang. 
  3. Competitor (Pesaing). Berdasarkan atas kajian keadaan competitor (pesaing), maka posisi pasar (positioning) harus memiliki sifat unik sehingga bisa dengan gampang mendiferensiasikan diri dan memiliki perbedaan khusus apabila dibandingkan dengan produk pesaing. Jika posisi pasar (positioning) unik maka laba akan didapat mengingat posisi pasar (positioning) tersebut tidak akan gampang ditiru oleh para pesaing. Bila tidak gampang ditiru maka posisi pasar (positioning) akan berkelanjutan dalam jangka yang panjang. Tapi perlu diingat bahwa keunikan yang harus diciptakan bukan hanya pada produk melainkan pada semua komponen perusahaan. 
  4. Change (Perubahan). Didasarkan pada kajian atas perubahan yang terjadi pada lingkungan bisnis, posisi pasar (positioning) harus berkelanjutan serta selalu relevan dengan aneka macam macam perubahan dalam lingkungan bisnis. Seperti perubahan persaingan, perubahan sosial budaya, sikap konsumen dan sebagainya. Hal tersebut berarti bahwa jikalau posisi pasar (positioning) dan perangkatnya sudah tidak lagi relevan dengan kondisi lingkungan bisnis yang ada maka dengan cepat perusahaan harus merubahnya, dengan cara melaksanakan perubahan dalam strateginya.

Strategi Persaingan Global serta Daya Saing

Analisis industri.

Analisis industri merupakan salah satu bagian dari analisis fundamental. Analisis industri biasanya dilakukan setelah kita melakukan analisis ekonomi. Dalam analisis industri, investor mencoba memperbandingkan kinerja dari berbagai industri, untuk bisa mengetahui jenis industri apa saja yang memberikan prospek paling menjanjikan ataupun sebaliknya. Setelah melakukan analisis industri, investor nantinya akan menggunakan informasi tersebut sebagai masukan untuk mempertimbangkan saham-saham dari kelompok industri mana sajakah yang akan dimasukkan dalam portofolio yang akan dibentuknya.

Keunggulan kompetitif.

Keunggulan kompetitif (competitive advantage) atau dikenal juga dengan keunggulan bersaing ialah kemampuan yang diperoleh sebuah perusahaan melalui karakteristik dan sumber daya yang dimiliki untuk dapat memiliki kinerja lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan lain yang ada pada industri dan pasar yang sama. Teori ini dicetiskan oleh Michael Porter dalam sebuah bukunya yang berjudul Competitive Advantage (1985). Teori ini muncul sebagai bentuk kritik terhadap teori keunggulan komparatif dari Ricardo.

Persaingan global dan keunggulan kompetitif nasional.

Persaingan global dapat dipandang dari aspek ekonomi, sosial, budaya maupun dari aspek lainnya yang menyebabkan terjadinya interaksi dan kompetisi antar masyarakat di dunia. Secara umum persaingan global didefinisikan sebagai suatu bentuk kompetisi tingkat dunia dimana setiap negara berhak untuk ikut bersaing tanpa dibatasi oleh wilayah. Persaingan global juga sering diartikan sebagai bentuk kesepakatan antar negara-negara di dunia untuk dapat mengaktualisasikan dirinya dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.

Keunggulan kompetitif nasional merupakan penilaian kemampuan suatu negara untuk berpartisipasi kompetitif di pasar Internasional. Beberapa negara memiliki keunggulan lebih dari yang lain, karena berbagai alasan. Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerintah dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka untuk meningkatkan keunggulan kompetitif nasional mereka. Beberapa keunggulan kompetitif nasional berasal dari sumber daya. Ini termasuk tidak hanya sumber daya alam, tetapi juga sumber daya manusia, seperti orang-orang dengan bakat tertentu. Bangsa mungkin dapat menumbuhkan sumber daya mereka untuk meningkatkan daya saing mereka. Misalnya, mendirikan sebuah universitas untuk mempromosikan ilmu yang akan menyebabkan lebih banyak ilmuwan, dan akan menciptakan sumber daya baru bagi negara. Semakin banyak sumber daya di suatu negara, maka negara tersebut dapat semakin bersaing.

e-Marketing dan aspek komunikasi pemasaran global

e-Marketing.

Menurut Armstrong dan Kottler, e-marketing adalah sisi pemasaran dari e-commerce, yang terdiri dari kerja dari perusahaan untuk mengkomunikasikan sesuatu, mempromosikan, dan menjual barang dan jasa melalui internet. Keuntungan yang dapat diberikan dengan adanya penggunaan e-marketing ini bagi perusahaan menurut Jamal (1996:18) yaitu:
  1. Mampu menjangkau berbagai konsumen dalam suatu lingkungan yang belum dipenuhi oleh pesaing.
  2. Target adalah konsumen yang telah terbagi ke dalam kelompok dan mengembangkan dialog berkelanjutan. 
  3. Transaksi bisnis secara elektronik dan dengan biaya yang rendah. Email dan data files dapat dipindahkan kepada konsumen yang terpilih atau semua konsumen dalam hitungan detik. 
  4. Jalur proses penjualan langsung dari produsen ke pengguna tanpa harus melewati jalur distribusi klasik. 
  5. Dapat menambahkan produk untuk dipasarkan secara cepat dan melakukan perubahan dalam rencana penjualan dengan sangat cepat. 
  6. Dapat melacak kegiatan penjualan yang sudah terjadi, langkah-langkahnya dan hasil yang didapat. 
  7. Dapat mengawasi pesaing. 
  8. Menciptakan dialog antara perusahaan dengan konsumen. 
  9. Dapat mendistribusikan program dan informasi tentang produk melalui email atau file transfer.

Komunikasi pemasaran global.

Komunikasi pemasaran adalah aspek penting dalam kesleuruhan misi pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran. Komunikasi pemasaran global merupakan efektivitas komunikasi pemasaran yang melewati batas-batas negara. Bentuk-bentuk utama dari komunikasi pemasaran, yaitu personal selling, advertising, sales promotion serta public relations. Variabel-variabel yang mempengaruhi komunikasi pemasaran global, yaitu :
  1. Budaya, meliputi simbol, nilai, institusi dan kelompok.
  2. Media. Perkembangan media dipengaruhi oleh perubahan struktural dan regulasi menyangkut industri media di setiap negara. Banyak organisasi (media dan agen) berusaha tumbuh melalui diversifikasi dan pengembangan jaringan Internasional.
Strategi komunikasi pemasaran global, antara lain : 
  1. Sebuah organisasi harus mengadaptasikan pesan eksternalnya agar bisa sesuai dengan kondisi negara lokal atau regional. Kebijakan standarisasi sukar dituntaskan karena menyangkut pertimbangan strategik dan kemampuan memahami lingkungan global secara komprehensif.
  2. Masing-masing merek perusahaan harus memiliki kepribadian merek yang kuat sehingga berhasil menciptakan identifikasi global dan nilai merek superior yang mampu melintasi berbagai budaya yang berbeda.

Kamis, 07 November 2019

Konsep Pemasaran Universal. 

Pada dasarnya konsep pemasaran merupakan suatu disiplin universal artinya disiplin pemasaran dapat diterapkan dimanapun juga. Dasar dari keberhasilan program pemasaran global adalah pemahaman yang mendalam akan disiplin pemasaran. Peran pemasaran sangat penting dalam setiap kegiatan bisnis, namun konsep pemasaran yang dianut oleh masing-masing perusahaan tidaklah sama. Konsep pemasaran ini dalam perjalanan waktunya mengalami perkembangan, berikut penjabaran dari perkembangan konsep pemasaran universal. Pertama, konsep produksi yang berorientasi kepada proses produksi bahwa konsumen hanya akan membeli produk-produk yang murah. Kedua, konsep produk yang beranggapan bahwa konsumen lebih menghandaki produk-produk yang berkualitas atau berpenampilan baik. Ketiga, konsep penjualan yang berorientasi kepada tingkat penjualan bahwa konsumen perlu dipengaruhi agar penjualan dapat meningkat sehingga tercapai profit maksimu sebagai tujuan perusahaan. Keempat, konsep pemasaran yang berorientasi kepada pelanggan eksternal bahwa konsumen hanya akan membeli produk-produk yang mampu memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan. Terakhir, konsep pemasaran yang memasyarakat (sosial) beranggapan bahwa konsumen hanya bersedia membeli produk-produk yang mampu memenuhi kebutuhan serta kesejahteraan lingkungan sosial konsumen.

Pemasaran Domestik ke Pemasaran Global.

Pemasaran dapat dikelompok menjadi 5 (lima) jenis. Pertama, pemasaran yang secara nyata ditujukan pada pasar dalam negeri disebut pemasaran domestik. Perusahaan domestik secara sadar atau tidak sadar memfokuskan pada pasar domestik dan menghindari tantangan belajar cara memasarkan ke luar negeri. Kedua, pemasaran ekspor yang merupakan tahap pertama untuk menanggapi kesempatan pasar di luar negeri. Pemasar ekspor menjadikan pasar di luar negeri sebagai sasaran dan menggantungkan diri pada produksi dalam negeri untuk memasok pasar ini. Ketiga, pemasaran internasional bertindak lebih jauh lagi dari pemasar ekspor dan menjadi lebih terlibat dalam lingkungan pemasaran di dalam negeri.Pemasar internasional tidak terlalu menggantungkan diri pada perantara. Mereka lebih berminat untuk mendirikan perwakilan langsung untuk mengkoordinasikan usaha pemasaran di pasar sasaran. Keempat, pemasaran multinasional yang merupakan organisasi pemasaran internasioal dengan memfokuskan pada memanfaatkan pengalaman dan produk perusahaan. Kelima atau terakhir, pemasaran global yang memfokuskan pada aset, pengalaman, dan produk perusahaan secara global dan melakukan penyesuaian pada apa yang benar-benar unik dan berbeda dalam setiap negara. 

Kekuatan yang mendorong dan yang menghambat pemasaran global.

Pertumbuhan ekonomi global yang mengesankan dalam 50 tahun terakhir telah terjadi karena keseimbangan kekuatan yg mendorong dan menghambat yang telah bergeser secara signifikan ke arah kekuatan mendorong. Kekuatan yang mendorong merupakan kekuatan yang memberikan kontribusi pada pertumbuhan bisnis internasional, yang termasuk didalamnya antara lain kebutuhan pasar, teknologi, biaya, mutu, komunikasi dan transportasi serta daya tuas. Sedangkan yang termasuk dalam kekuatan yang menghambat antara lain yaitu perbedaan pasar, sejarah, budaya organisasi dan kendali nasional atau hambatan untuk masuk suatu Negara. 

Kekuatan yang mendasari bisnis Internasional.

Terdapat 7 (tujuh) kekuatan yang mendasari bisnis Internasional yang dapat dijabarkan sebagai berikut. Pertama adalah orientasi manajemen yang merupakan asumsi atau keyakinan yang seringkali tidak disadari mengenai sifat dunia ini. Kedua adalah kerangka kerja moneter Internasional, dengan adanya kerangka kerja moneter internasional yang memadai memungkinkan perusahaan untuk membiayai perdagangan dan investasi global, dan untuk meneruskan usaha pemasaran global mereka. Ketiga adalah sistem perdagangan dunia, Ada komitmen untuk menciptakan dunia bebas yang memungkinkan arus barang dan jasa secara bebas antar negara. Keempat adalah perdamaian global, sejak tahun 1945 dunia masih terbebas dari konflik besar dunia seperti yang menandai paruh pertama abad ini. Walaupun kondisi ini tidak sepenuhnya damai, tetapi keadaan ini menyediakan dasar yang relatif stabil untuk perekonomian yang sehat dan cepat. Kelima adalah pertumbuhan ekonomi domestik, adanya kesempatan pasar menjadi faktor pendorong perusahaan untuk memperluas jangkauannya ke pasar internasional. Keenam adalah teknologi komunikasi dan transportasi, meningkatnya kecepatan dan kapasitas komunikasi berbiaya rendah merupakan kekuatan utama untuk mempermudah perluasan bisnis internasional. Ketujuh adalah korporasi global yang merupakan perusahaan apapun yang mempunyai tujuan bisnis global dengan menghubungkan sumber daya dunia dengan kesempatan pasar dunia.


Beberapa konsep kunci perencanaan pemasaran global.

Ada 6 konsep kunci yang memberi dukungan ke arah pemahaman yang lebih baik mengenai kesempatan dan tantangan dari pemasaran global. Pertama adalah strategi, sebagai respon yang dipertimbangkan dari sebuah organisasi pada kenyataan dari organisasi pihak yang berkepentingan dan kenyataan dari lingkungan bisnis. Kedua adalah perusahaan di dunia, setiap Negara dan teritorial pada dasarnya unik, analisis statistic dari dimensi lingkungan utama maupun penilaian manajerial setuju bahwa kiat boleh mengelompokkan beberapa Negara, yang sebenarnya mempunyai lingkungan pasar yang berbeda, agar persamaan dalam yang ada dalam kelompok dan perbedaan antar kelompok menjadi jelas. Ketiga adalah pengelompokkan, segmentasi dan target pemasaran. Keempat adalah kepekaan lingkungan, suatu cara yang paling berguna utk melihat produk secara internasional adalah menempatkannya dalam rangkaian kepekaan lingkungan. Kelima adalah pengaruh yang mempersatukan dan membedakan, apabila analisis sebuah pasar hanya memfokuskan pada aspek yang unik atau yang serupa, hasilnya adalah analisis sepihak, akhirnya program pemasaran yang dikembangkan akan terlalu standar atau terlalu berbeda. Keenam atau terakhir adalah daur hidup produk/pasar, suatu produk mempunyai karakteristik atau kehidupan normal dengan urutan awal atau kelahiran dan pertumbuhan cepat (tahap pertumbuhan), diikuti dengan pertumbuhan yang kecepatannya menurun, tidak ada pertumbuhan, penurunan dan akhirnya , untuk melengkapi metafora, mati.

Tahap-tahap pengembangan korporasi transnasional : Tipologi dinamis. 

Ada 5 tahap dalam evolusi perusahaan transnasional, yaitu : Domestik, Internasional, Multinasional, Global dan Transnasional. Tahap ini menggambarkan perbedaan signifikan dalam strategi, cara memandang dunia, orientasi dan praktek perusahaan yang berkecimpung di lebih dari satu Negara. Salah satu perbedaan kunci dalam perusahaan di berbagai tahap ini adalah orientasi mereka. Tahap pertama adalah domestik yang orientasinya adalah etnosentris. Perusahaan ini memfokuskan pada pasar, pemasok dan pesaing domestik. Tahap kedua adalah internasional yang memperluas pemasaran, pabrik, dan kegiatan lain di luar negari. Perusahaan tersebut memburu kesempatan bisnis di luar negeri, walaupun begitu masih tetap etnosentris, atau berorientasi dalam negeri, dalam orientasi dasarnya. Tahap ketiga adalah multinasional yang orientasinya adalah polisentris. Strategi pemasaran tahap 3 adalah menyesuaikan bauran pemasaran domestic agar cocok dengan pilihan dan kebiasaan asing. Tahap keempat adalah global, perusahaan itu akan memfokuskan pada pasar dan sumber daya global dari dalam negeri atau salah satu Negara lain untuk memasok pasar ini atau akan memfokuskan pada pasar domestik dan sumber daya dari dunia untuk memasok saluran distribusi domestik. Tahap kelima adalah transnasional, perusahaan pada tahap ini jauh lebih canggih daripada sekedar sebuah perusahaan dengan penjualan, investasi dan opeasi di banyak Negara. Perusahaan semakin lama semakin mendominasi pasar dan industri di seluruh dunia. Perusahaan tahap ini orientasinya geosentris.

Tinjauan ekonomi dunia.

Ekonomi Dunia terjadi perubahan yang sangat besar sejak Perang Dunia II. Perubahan paling besar dan mendasar adalah munculnya pasar global dan integrasi ekonomi dunia meningkat secara signifikan misalnya Uni Eropa dan NAFTA. Perubahan terus berlangsung di seluruh dunia, termasuk di Negara sedang berkembang, terdapat 5 perubahan besar yang mendasar, yaitu perpindahan modal menjadi kekuatan yang mendorong ekonomi dunia, produksi telah “terlepas” dari tingkat orang yang bekerja, produk primer telah “terlepas” dari ekonomi industri, ekonomi dunia dapat dikendalikan dan berakhirnya perang dingin kaptalisme dan sosialisme.

Sistem Ekonomi.

Pada dasarnya, sistem ekonomi adalah suatu cara untuk mengatur dan mengorganisir segala aktivitas ekonomi dalam anggota masyarakat, baik oleh pemerintah maupun pihak swasta, berdasarkan prinsip tertentu, demi mencapai kemakmuran atau kesejahteraan. Untuk dapat menjalankan sistem ekonomi dengan efektif, diperlukan perangkat-perangkat ekonomi, seperti konsumen, produsen, pemerintah, bank dan lain sebagainya. Di dunia terdapat 3 tipe sistem ekonomi, yaitu kapitalis, sosialis dan campuran. Klasifikasi ini didasarkan pada metode mengalokasikan sumber daya dalam system, yang masing-masing berupa alokasi pasar, alokasi berdasarkan perintah atau rencana sentral dan alokasi campuran. Tidak ada contoh yang murni dari sistem alokasi pasar atau alokasi berdasarkan rencana sentral. Semua sistem yang ada sebenarnya adalah alokasi campuran.

Perkembangan pasar.

Sejak zaman dahulu, sebenarnya manusia sudah berkaitan erat dengan pusat kegiatan komersil dengan sebutan pasar. Awalnya, pasar di zaman prasejarah menggunakan sistem barter yakni menukarkan satu barang dengan barang lainnya. Selama perkembangannya, sistem barter ini mengalami banyak sekali kendala. Salah satunya adalah nilai barang yang tidak sesuai dengan barang yang ditukarkan. Masalah lainnya adalah waktu dan jarak tempuh yang sangat mempersulit masyarakat dalam menukarkan dan memindahkan barang-barangnya. Tempat yang dipakai untuk menukarkan barang tersebutlah yang kemudian dikenal dengan istilah pasar. Saat uang mulai muncul, manusia menukarkan barangnya dengan sistem jual beli. Jika dulu masyarakat pergi ke pasar pulang dan pergi sesuai dengan kebutuhan, kini sudah banyak individu atau sekelompok individu yang sengaja menggeluti bidang perdagangan. Dimana mereka sengaja membuat tempat permanen untuk menjajakan barang dagangannya.

Pola Konsumsi.

Kegiatan konsumsi, pola pengeluaran antar rumah tangga tidak akan pernah sama persis. Akan tetapi memiliki perbedaan keteraturan dalam pola pengeluaran secara umum. Pola pengeluaran ini bisa juga disebut pola konsumsi (sebab konsumsi merupakan suatu bentuk pengeluaran). Pola konsumsi berasal dari kata pola dan konsumsi. pola adalah bentuk (struktur) yang tetap, sedangkan konsumsi adalah pengeluaran yang dilakukan oleh individu/kelompok dalam rangka pemakaian barang dan jasa hasil produksi untuk memenuhi kebutuhan. Jadi, pola konsumsi adalah bentuk (struktur) pengeluaran individu/kelompok dalam rangka pemakaian barang dan jasa hasil produksi guna memenuhi kebutuhan.

Neraca Pembayaran.

Neraca pembayaran merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Neraca pembayaran mencakup pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah dari individu dan pemerintah asing, dan transaksi finansial. Umumnya neraca pembayaran terbagi atas neraca transaksi berjalan (yang terdiri dari neraca perdagangan, neraca jasa dan transfer payment) dan neraca lalu lintas modal dan finansial, dan item-item finansial. Transaksi dalam neraca pembayaran dapat dibedakan dalam dua macam transaksi, yaitu transaksi debit dan transaksi kredit.

Pola perdagangan.

Pola perdagangan merupakan pengumpulan unsur/subsistem (subyek pedagang dan obyek dagangan yang terkait) oleh tatanan yaitu tata niaga dalam suatu proses penyampaian barang ke tangan konsumen dari produsen, sehingga efisien dan efektif yang dapat ditinjau dari berbagai sudut atau dimensi, yaitu sudut substansi, pedagang sebagai elemen, barang dagangan sebagai objek perdagangan dan sarana perdagangan sebagai lembaga penunjang perdagangan. Pola perdagangan terbagi menjadi dua, yaitu pola perdagangan barang dan pola perdagangan jasa.

Aspek dasar budaya.

Para antropologi memiliki kesamaan pendapat mengenai tiga karakteristik budaya, yaitu budaya bukan pembawaan sejak lahir melainkan dipelajari, berbagai bentuk budaya berhubungan dan dimiliki bersama oleh anggota kelompok juga menjadi pembatas antara kelompok yang berbeda. Mencari budaya universal, budaya universal adalah modus tingkah laku yang ada dalam setiap budaya. Tidak peduli betapa aneh tindakan atau pendapat seseorang, cara berpikir seseorang, merasa dan bertindak mempunyai hubungan dengan pengalamannya. Edward T. Hall menyarankan konsep konteks tinggi dan rendah sebagai salah satu cara untuk memahami orientasi budaya yang berbeda. Kemampuan untuk berkomunikasi dalam bahasa orang lain, bukan hal mudah. Kalau bahasa berubah, ada tantangan tambahan dalam komunikasi. Hal ini terjadi terutama kalau bahasa dan budaya berbeda. Memahami suatu budaya berarti memahami kebiasaan, tindakan dan alasan-alasan dibalik perilaku-perilaku yang ada.

Pendekatan analistis faktor-faktor budaya.

Ada beberapa pendekatan analitis faktor-faktor budaya. Pertama, hierarki kebutuhan Maslow yang menyatakan bahwa keinginan manusia dapat disusun menjadi hirarki lima kebutuhan. Jikalau kebutuhan fisiologis, keamanan dan sosial telah terpenuhi maka kedua tingkat kebutuhan yang lebih tinggi akan mendominasi. Kedua, tipologi budaya Hofstede yang menyatakan bahwa budaya bangsa yang berbeda-beda dapat dibandingkan dalam empat dimensi yaitu jarak kekuatan, refleksi tingkatan individu dalam masyarakat diintegrasikan ke dalam kelompok, maskulinitas dan pencarian kebenaran pria. Ketiga, kriteria dan persepsi referensi diri sendiri yang menyatakan tentang suatu kerangka yang secara sistematik dapat mengurangi hambatan perseptual dan distorsi yang dinamakan Self Reference Criteria (SRC). Keempat, sensitivitas lingkungan yang menyatakan tingkat dimana produk-produk harus disesuaikan dengan kebutuhan budaya yang spesifik di pasar nasional yang berbeda.


Negosiasi.

Negosiasi merupakan proses tawar menawar dengan jalan berunding untuk memberi atau menerima guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak dengan pihak lainnya. Pihak-pihak yang melakukan negosiasi ini sering disebut dengan istilah negosiator. Istilah negosiasi biasanya digunakan dan dapat dijumpai dikalangan orang-orang yang ingin memecahkan persoalan yang tidak dapat diselesaikan sendirian atau dihadapi dengan cara bersama-sama. Dengan demikian, negosiasi dapat berlangsung jika ada dua orang atau lebih yang berkehendak untuk bertukar pikiran memecahkan suatu masalah yang dihadapi bersama. Negosiasi biasa dilakukan dalam berbagai lapangan kehidupan, seperti dalam dunia bisnis dan organisasi. Dalam bernegosiasi setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menyampaikan pendapat, mengemukakan alasan, menolak suatu gagasan, memberi tanggapan dan saran, serta menyimpulkan kesepakatan bersama.

Produk Industri, produk konsumen.

Produk industri merupakan produk yang dibeli oleh produsen di suatu perusahaan, yang kemudian akan dijual kembali dan digunakan sebagai bahan baku untuk proses produksi. Yang menghasilkan barang yang lainnya. Intinya barang atau produk industri ini akan digunakan untuk proses produksi. Jenis produk industri, yaitu bahan mentah, bahan baku dan suku cadang pabrik serta perbekalan operasional. Sedangkan, produk konsumen merupakan produk yang dikonsumsi oleh konsumen tingkat akhir, dimana konsumen membeli lalu langsung menggunakannya dan tidak menjualnya kembali. Jenis produk konsumen, yaitu convenience goods, shopping goods, specialty goods dan unsought product.

Hukum internasional.

Hukum Internasional merupakan bagian hukum yang mengatur aktivitas entitas berskala internasional yang didalamnya terdapat hubungan antar masyarakat internasional. Hukum Internasional merupakan keseluruhan kaidah dan asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas negara antara negara dengan negara dan negara dengan subyek hukum lain bukan negara atau subyek hukum bukan negara satu sama lain. Fungsi hukum internasional, yaitu sebagai suatu sistem, hukum internasional merupakan sistem hukum yang otonom, mandiri dari politik internasional. Tetapi fungsi utamanya adalah yaitu untuk melayani kebutuhan-kebutuhan komunitas internasional termasuk sistem Negara yang otentik. Bentuk hukum internasional ada dua, yaitu hukum internasional regional dan hukum internasional khusus.

Organisasi Kawasan.

Organisasi kawasan merupakan organisasi internasional yang beranggotakan beberapa negara dan mencakup badan geopolitik yang operasinya tidak memandang batas negara-bangsa. Keanggotaannya ditentukan oleh batas geografi tertentu seperti benua atau batas geopolitik seperti blok ekonomi. Organisasi kawasan didirikan untuk mendorong kerja sama dan integrasi politik dan ekonomi atau dialog antarnegara atau antarlembaga dalam satu wilayah geografis atau geopolitik tertentu. Organisasi ini menggambarkan pola pembangunan dan sejarah yang muncul sejak akhir Perang Dunia II serta fragmentasi di dalam globalisasi. Sebagian besar organisasi kawasan bekerja sama dengan organisasi-organisasi multilateral seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa. Meski organisasi kawasan kadang disebut organisasi internasional, istilah organisasi kawasan dianggap lebih masuk akal karena menekankan cakupan keanggotaannya yang lebih terbatas.


Lisensi.

Lisensi merupakan pemberian izin guna memproduksi suatu produk/jasa tertentu, yang mana produk/jasa tersebut sebelumnya telah dipatenkan dari penciptanya pertama kali. Lisensi juga diartikan sebagai suatu bentuk pemberian izin guna memanfaatkan hak atas kekayaan intelektual, yang mana bisa diberikan dari si pemberi lisensi pada penerima lisensi dengan maksud agar penerima lisensi bisa melakukan kegiatan usaha/memproduksi produk tertentu dengan memakai hak atas kekayaan intelektual yang akan dilisensikan tersebut. Pihak pemberi lisensi disebut Licencor, sementara pihak penerima lisensi disebut Licensee. Licensee tentu memiliki kewajiban terhadap Licensor, yaitu memberi imbalan dengan jumlah dan pembayaran yang telah ditetapkan di dalam perjanjian lisensi. Perjanjian lisensi harus dibuat secara tertulis dan tidak boleh secara lisan. 

Anti Trust.

Antitrust merupakan hukum atau undang-undang anti pangkat yang merupakan peraturan melawan kebiasaan dagang yang merendahkan persaingan atau dianggap persaingan yang tidak adil. Undang-undang antitrust ada yang berasal dari hukum internasional maupun hukum di Indonesia. Pemerintah Indonesia sendiri sudah menetapkan undang-undang antitrust atau anti monopoli yang diatur dalam UU No.5 tahun 1999 tentang larangan praktek monopoli dan persaingan usaha yang tidak sehat. Undang-undang antitrust ini bertujuan untuk menghentikan penyalahgunaan kekuatan pasar oleh perusahaan-perusahaan besar dan terkadang untuk mencegah merger dan akuisisi perusahaan yang akan menciptakan atau memperkuat monopoli.


Sistem Keuangan Internasional.

Dalam ekonomi internasional dikenal suatu sistem yang memungkinkan suatu negara dapat saling berhubungan satu dengan yang lain. Sistem tersebut disebut sebagai sistem keuangan internasional atau sistem moneter internasional. Sistem keuangan internasional menunjukkan seperangkat kebijakan, institusi, praktik, peraturan dan mekanisme yang menentukan tingkat dimana suatu mata uang ditukarkan dengan mata uang lain. Sistem keuangan internasional dari sejarahnya telah mengalami begitu banyak perkembangan dan transformasi dari masa ke masa mulai dari sistem keuangan internasional kurun waktu pra perang dunia, antar perang dunia sampai pasca perang dunia. Perkembangan ini disebabkan oleh adanya perubahan ekonomi dan politik domestik serta internasional pada masing-masing masa.

Implikasi bisnis akibat fluktuasi nilai tukar.

Fluktuasi nilai tukar merupakan naik turunnya harga suatu mata uang dibanding mata uang lainnya. Ketidakstabilan nilai mata uang ini tentu bisa mengganggu kegiatan bisnis, terutama pada beberapa bisnis yang masih bergantung pada bahan baku impor karena ongkos bahan baku tersebut akan menjadi lebih tinggi yang berakibat pada beban usaha turut meningkat. Hal ini jelas mengganggu rencana bisnis pengusaha hingga membuat mereka harus melakukan kalkulasi ulang mengenai kemampuan produksi dan melakukan efisiensi di segala lini atau pemangkasan biaya untuk mengatasi kenaikan beban produksi.

Rabu, 03 April 2019

Tugas Softskill Etika Bisnis



Nama         :  Farah Rizkiya Aulia Hanna
NPM           :  12216625
Kelas          :  3EA01


PELANGGARAN ETIKA BISNIS
MANAJEMEN KEUANGAN


Etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat. Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat. Etika bisnis dapat menjadi standard dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.

Saat ini saya ingin memberikan salah satu contoh kasus pelanggaran etika bisnis yang menurut saya termasuk ke dalam bidang manajemen keuangan. Manajemen keuangan sendiri menurut Irham Fahmi (2013) merupakan penggabungan dari ilmu dan seni yang membahas, mengkaji dan menganalisis tentang bagaimana seorang manajer keuangan dengan mempergunakan seluruh sumberdaya perusahaan untuk mencari dana, mengelola dana dan membagi dana dengan tujuan memberikan profit atau kemakmuran bagi para pemegang saham dan suistainability (keberlanjutan) usaha bagi perusahaan.

Contoh kasus pelanggaran etika bisnis pada bidang manajemen keuangan, yaitu :

Chairman Nissan Motor, Carlos Ghosn dikabarakan ditangkap oleh jaksa Tokyo, Senin 19/11/2018). Hal ini karena pelanggaran keuangan yang dilakukan Ghosn selama memimpin Nissan hampir 20 tahun dan pabrikan asal Jepang ini tengah mempersiapkan untuk memecatnya sebagai pimpinan perusahaan. 

Penangkapan terhadap orang nomor satu aliansi Nissan-Mitsubitshi-Renault ini, menyusul tuduhan Nissan yang telah menemukan kesalahan serius Ghosn termasuk penyalahgunaan dana perusahaan. Demikian dilansir Asia Nikkei, Selasa (20/11/2018). Pasca kabar pengkapan ini sendiri, Ghosn belum bisa dihubungi untuk dimintai komentar. Kasus salah satu eksekutif di industri otomotif yang paling kuat dan memiliki gaji tinggi cukup bakal berdampak ke pasar saham, bahkan hingga ke tingkat pemerintahan tertinggi.

Sementara itu, Chief Executive Nissan, Hiroto Saikawa meminta maaf kepada pelanggan, investor serta karyawan san menyatakan kemarahan pihaknya atas dugaan pelanggaran itu. Untuk diketahui, terkait tuduhan tersebut Nissan telah melakukan investigasi yang dipicu oleh laporan penyelidik internal. Dalam laporan tersebutm selain Ghosn, pelanggaran tersebut juga melibatkan Representative Director Nissan, Greg Kelly selama beberapa bulan.

Penyelidikan telah menunjukkan jika selama bertahun-tahun baik Ghosn dan Kelly tidak melaporkan gaji yang sebenarnya. Selama lima tahun, hingga Maret 2015, Ghosn dibayar 10 miliar yen, namun hanya melapor dibawah 5 miliar yen. Selain itu, terdapat indikasi kesalahan lainnya juga yaitu penggunaan aset perusahaan dan penyalahgunaan dana perusahaan. 
 

Analisis SWOT Nissan Motor adalah sebagai berikut :
No.
SWOT
Analisis
1.
Strengths (Kekuatan)
Memiliki kekuatan merek secara global hingga menjadi salah satu perusahaan penghasil kendaraan terlaris di dunia dan juga terkenal dengan memproduksi kendaraan ramah lingkungan.
2.
Weakness (Kelemahan)
Lemahnya akuntabilitas dan transparansi sehingga korupsi yang sistematis dan mengakar bertahun-tahun tersimpan rapi dan tidak terungkap.
3.
Opportunities (Peluang)
Memiliki kesempatan untuk semakin berkembang dan memperluas pasar agar mendapatkan keuntungan yang lebih besar dan juga memperoduksi serta merilis kendaraan dengan model terbaru tepat pada waktunya.
4.
Threats (Ancaman)
Persaingan yang cukup ketat dengan perusahaan otomotif lain, perubahan ekonomi global yang bisa kapan saja terjadi dan juga peraturan pemerintah yang bisa kapan saja berganti.